Penemu Nokia WIzard adalah Orang Indonesia
Baru tau neeh,, Ternyata....
Sebuah Karya Fenomenal Dunia Anak Bangsa
Di Industri seluler tanah air, siapa yang tak kenal Kendro Hendra, pembuat aplikasi khusus di ponsel Nokia. Kita ketahui, Nokia “penguasa” pasar ponsel tanah air. Merek ponsel sejuta umat yang digemari karena kemudahan fitur dan desainnya yang elegan.
Siapa sangka juga, dua aplikasi Nokia yang digunakan miliaran orang di dunia di 127 bahasa yakni Setting Wizard dan Data Mover untuk Nokia Communicator diciptakan Kendro Hendra.
Tiga tahun belajar arsitek di Canada sekitar tahun 1976, ternyata malah serius menggeluti bidang software dan aplikasi. Bisa dibilang gak nyambung dengan sekolahnya yang arsitektur. Maka Kendro pun menggali ilmu kembali di University of Manitoba, Canada untuk ilmu komputer. Jalan hidup menyeretnya mengotak-ngatik gadget yang akhirnya justru membawa harum namanya di tingkat global.
Kendro membuktikan kepada dunia, bahwa orang Indonesia juga mampu menciptakan sesuatu, “Kalau mau ditelusuri, banyak aplikasi dan software yang dibuat orang kita, seperti real player di ponsel yang menciptakan orang Indonesia yang tinggal di Seatle Amerika Serikat,” jelas Kendro.
Dan perlu dicatat ! khususnya oleh mereka yang mengaku dirinya merah putih, bahwa bangsa ini bangsa yang patut diperhitungkan. Bukan saatnya lagi mengatakan bahwa kita bangsa yang tertinggal, kalaupun benar tertinggal tentu saja, karena korupsi di negara ini merajalela, dan tak ada yang mampu mengatasinya. Akibatnya hampir di semua sektor tak bergeliat. Anak-anak tidak bisa sekolah dan kelaparan. Korupsi yang membuat bangsa ini makin terpuruk.
Ketika pulang ke tanah air pada tahun 1983, Kendro yang identik dengan Communicator ini nemutuskan untuk membuat sekolah pendidikan komputer, Pusdikom. Alasannya logis, karena ilmu komputer masih sangat sulit di Indonesia. Sekolah dengan kurikulum yang dibuatnya cukup mumpuni, bisnis sekolah ini merupakan kerjasama atau revenue share dengan beberapa koleganya, dan sekolah yang dibuatnya saat itu terbilang cukup mewah, karena didukung dengan ruangan ber AC.
Tidak sampai disitu, Ia kemudian juga dipercaya membuat software untuk perusahaan semikonduktor di tanah air, serta beragam aplikasi untuk quality control. Kemudian perusahaan komputer Amerika, Apple mempercayainya sebagi distributor lewat perusahaan InMac, dan ketika itu produk Apple meluncurkan PDA yang pertama di dunia dan menggunakan data card milik Nokia. “Nokia masih belum terkenal sat itu,” ujar Kendro. Tak lama, Nokia juga menghadirkan Communicator 9000, kemudian Kendro pun ditawari Nokia untuk mensuport aplikasi 9000. Saat itu, 9000 menggunakan Operating System Bios belum Symbian.
Prestasi dimulai ketika pada tahun 1999 Kendro menciptakan aplikasi pertama, yakni layanan mobile banking pertama di dunia, layanan mobile banking American Ekspress-Amex untuk Communicator 9110. Aplikasinya sempat diujicoba di IT Department Amex di New York Amerika Serika, di kantor pusat Amex. “Setelah mobile banking di aprove di new york, setelah itu pesta, dan aplikasi digunakan secara global oleh Amex,” kata Kendro sambil tertawa. Saat itu, ada sekitar satu juta pelanggan Amex dan pelanggan diberi gratis Nokia Communicator 9110.
Menurut Kendro, asal kita punya keyakinan yang kuat dan ngotot rasanya kita pasti bisa berbuat sesuatu. “Kadang memang tidak pede, terkadang bila bicara sama orang ditertawai, negara mana, Indonesia, ntar dulu, ah mana bisa, paling bisanya buat sandal,” kata Kendro terbahak-bahak.
Dalam urusan menciptakan teknologi, bangsa sendiri gak percaya buatan indonesia. Bangsa ini terkadang melecehkan buatannya. Ini menjadikan tantangan terberat. Padahal, kata Kendro, banyak orang Indonesia, kerja di microsoft.
Tidak sampai disitu, seri Communicator selanjutnya dan ponsel Nokia lainnya yang hadir setiap enam bulan, Kendro selalu dipercaya menyediakan aplikasinya. “Setelah berhasil, kepuasan tiada tara,” tuturnya.
Di Communicator E 90 yang merupakan Communicator 3G pertama, ada cerita unik sebelum peluncuran dilakukan. E90 yang tidak didukung layanan Fax, dan beda series Operating System, E90 OS Symbian V9.2 Series 60, sedangkan seri Communicator sebelumnya OS Symbian Series 80 V 7 seperti pada 9500 terus ke 9300 dan seterusnya. Ini menjadi tantangan Kendro berikutnya. Hasan Aula, GM Nokia Indonesia, memintanya untuk membuat layanan Fax di E 90, “Gak lucu E90 dengan seabrek kecanggihan fitur masa layanan fax gak bisa,” ungkapnya.
Tidak adanya layanan Fax di seri E 90 tak lain karena 3G, sedangkan fax ada dilayanan GPRS di jaringan 2,5 G. Hasan Aula, minta Kendro mencari solusi, akhirnya ditemukanlah, dan Fax di E90 tersalurkan lewat IP, konsepnya sama dengan voice over IP. Ini menjadi kebanggaan dapat memberikan jalan, dan selalu dihargai Nokia.
Di Nokia layanan selalu menjadi nyata, sehingga membuat konsumen menjadi semkin loyal. Karena bottom linenya Communicator market terbesar di indonesia. “Sebagai contoh, kita memperlakukan konsumen lebih dari sekedar beli, sesuatu yang nyata bagus tetapi ada hasilnya. Handphone yang paling canggih dan mahal,” ujar Kendro.
Agak aneh memang, sebagai negara yang penetrasi pengguna internetnya rendah, serta GDP (Growth Domestic Product) juga rendah, tetapi merupakan negara yang pengguna Communicator terbesar di dunia. Sungguh fenomena.
Pengalaman sebagai pencipta, selain kebanggan tersendiri, seperti yang dialaminya saat di Rusia, Saat itu, penjaga toko menawarkan aplikasi Setting Wizard kepadanya, Kendro pun terdiam dalam hati, ketika Setting Wizard yang dibuatnya itu ditawarkan kepadanya di belahan dunia lain.
Prestasi terbaru Kendro terus meluncur, April kemarin Kendro mengenalkan kembali layanan baru bernama More, layanan yang memberikan nilai lebih kepada konsumen seluler. More menciptakan value yang tidak diduga dari pelanggan seluer yang selama ini dimiliki pelanggan. Konsepnya,kata Kendro, reward kepelanggan.
Pencipta Aplikasi Piranti Gerak
Kendro Hendra, pria kelahiran Palembang, 31 Desember 1955, orang Indonesia yang mampu menciptakan aplikasi peranti bergerak yang memungkinkan sebuah ponsel lebih bermakna dan bergaya. Sarjana Ilmu Komputer dari University of Manitoba, Kanada, ini telah mencipta puluhan aplikasi peranti lunak untuk membuat ponsel memiliki kelebihan.
Jika sulit membayangkan aplikasi peranti lunak, bayangkan seseorang yang menciptakan permainan (games) yang ditanamkan pada ponsel. Ponsel itu pun akan memiliki fitur lebih dibandingkan ponsel lainnya.
Apa yang Kendro ciptakan bukan sekadar dolanan, tetapi sebuah aplikasi yang memungkinkan ponsel memiliki tingkat keamanan tinggi, meski dicuri orang. Mungkin harga sebuah Nokia communicator sebagai devices "tidak seberapa" dibandingkan data-data yang tersimpan di dalamnya, entah teks, foto, atau video. Jika data rahasia turut lenyap seiring hilangnya ponsel, maka celakalah. Kendro menciptakan hal-hal kecil yang tidak banyak dipikirkan orang, tetapi bermanfaat bagi banyak orang.
"Salah satu peranti yang saya ciptakan untuk menyelamatkan data yang hilang itu bernama AirGuard, yang sudah ditanamkan di ponsel communicator Nokia. Saya bisa menghubungi pencuri telepon, meski dia sudah mengganti simcard-nya dengan nomor lain," kata Kendro saat ditemui di arena Nokia World 2007 di Amsterdam, Belanda, 5 Desember lalu. Sebagai mitra, Kendro yang membangun perusahaan InTouch itu hadir atas undangan Nokia.
InTouch adalah satu dari sedikit perusahaan komunikasi dan informasi Indonesia dengan reputasi internasional. Kantor pemasaran perusahaan yang didirikan tahun 1996 itu berada di Singapura. Di Indonesia, InTouch mempekerjakan sekitar 60 karyawan yang setiap hari berkutat menciptakan peranti lunak.
Lisensi peranti lunak yang memiliki kata depan "Air" selain AirGuard tersebut antara lain AirAlbum, AirFax, AirRadio, dan AirVouchers. Tetapi, aplikasi paling luas dan banyak digunakan adalah SettingsWizard dan S80-DataMover yang dilisensi Nokia secara global untuk dimasukkan dalam setiap ponsel Symbian S60 Nokia. Kini, temuan Kendro itu diterjemahkan ke dalam 127 bahasa.
SettingsWizard adalah peranti lunak yang ditanamkan di ponsel Nokia, di mana saat pemilik ponsel memasukkan simcard dari operator seluler mana pun, ponsel itu otomatis bisa men-setting sendiri, baik SMS, MMS, e-mail, maupun GPRS, sehingga tidak harus diketik ulang. Demikian juga S80-DataMover yang memungkinkan pemindahan data secara otomatis dari satu ponsel ke ponsel lain atau dari satu communicator ke communicator lain, juga tanpa harus mengetik ulang.
"Banyak orang enggak percaya bahwa itu aplikasi buatan orang Indonesia. Dengan aplikasi yang diterjemahkan ke dalam 127 bahasa, menunjukkan orang Indonesia punya kemampuan," kata Kendro yang mempekerjakan dua orang Singapura sebagai tenaga pemasaran global bagi produk-produk InTouch.
Membangun perusahaan
Dilahirkan di Palembang tahun 1955, Kendro yang kini lebih sering mukim di Singapura itu bukan orang kemarin sore yang serta-merta akrab dengan dunia informasi dan teknologi (IT). Bidang ini, khususnya sebagai pengembang aplikasi bergerak atau mobile application developer, sudah ia geluti saat kuliah jurusan ilmu komputer di Kanada selepas menamatkan sekolah menengah atas di tanah kelahirannya.
Seusai menyelesaikan masternya di Kanada, ia langsung kembali ke Indonesia tahun 1981. Sampai saat ini Kendro sudah berhasil menciptakan sekitar 30 peranti lunak yang semuanya khusus untuk aplikasi bergerak.
Pria yang menikahi Linda Widjaja, teman kuliahnya di Kanada, itu memulai usaha dengan mendirikan perusahaan InMac, yakni distributor Apple Macintosh. Pada awal 1990-an Kendro mulai terjun pada aplikasi bergerak setelah Apple mengeluarkan PDA (personal data assistant) pertama bernama Newton. Tahun 1996 Nokia mengeluarkan communicator 9000 pertamanya.
Nokia cabang Indonesia kemudian menawarinya kerja sama dalam hal peranti lunak apa saja yang bisa disuntikkan ke dalam communicator. Pada Februari 1999, saat Kendro ditawari kerja sama dengan Nokia Asia Pasifik, ia membangun perusahaan di Singapura karena wilayah operasinya regional, tetapi pengembangan tetap dilakukan di Indonesia.
Mengapa harus membuka kantor di Singapura?
"Jujur saja, Pemerintah Singapura memberikan insentif yang baik. Badan penanaman modal Singapura juga sangat mendukung dengan memberikan insentif, grand, tax holiday, dan subsidi lain yang sangat menguntungkan buat orang berusaha," kata Kendro.
Ditanya apakah banyak orang Indonesia yang berpikiran maju di bidang IT, ayah tiga anak ini tanpa ragu menjawab, "Banyak."
Kemampuan IT anak-anak muda Indonesia, kata Kendro, tidak kalah dengan orang-orang India. Hanya kalau bicara outsourcing IT itu, selalu merujuk ke Bangalore, India, salah satunya karena anak-anak muda India unggul dalam berbahasa Inggris. Karena itu, mereka lebih cepat menyerap ilmu dan tanggap terhadap tren baru.
"Selain menguasai bahasa programming, anak-anak muda Indonesia wajib menguasai bahasa Inggris. Punya bakat besar di bidang IT tetapi terkendala bahasa Inggris, kan sayang kalau larinya cuma jadi tukang hacker," tutur Kendro.
Pria berkacamata ini tidak berhenti mencipta peranti baru. Kini ia mengembangkan Mobile Reward Exchange (MORE) sebagai "mata uang baru" dalam berbisnis. Alat bayar baru dari kumpulan reward (bonus/diskon) beberapa perusahaan dapat ditukar dengan barang apa pun yang menjadi mitranya. Kelak, orang membayar burger dari reward pembelian buku di Toko Buku Gramedia, misalnya, hanya dengan menunjukkan jumlah reward kepada kasir cukup dari ponselnya.
Biodata Kendro Hendra
Biodata :
Nama : Kendro Hendra
Lahir : Palembang 31 Desember 1955
Istri : Linda Widjaja Sarjana computer, Winnipeg, Canada
Anak : Ghana Galindra 23, Kuliah, Business Management, Canada
Dhana Galindra 21, Kuliah, Computer Science
Febrian Galindra 14, SMP2, Simngapore
2. Pendidikan
- 1976 SMA Xaverious Palembang
- 1981 Sarjana Komputer University of Manitoba, Canada
3. Karir
- Founder, Managing Director PUSDIKOM
- Founder, Managing Director Eastern Computer
- Founder, Managing Director InMac (Apple Distributor for Indonesia)
- Founder, Managing Director inTouch Wireless Services Pte Ltd (mobile solution provider)
- Founder, Managing Director PT MORE Indonesia