gravatar

Memancing Ikan di Air Keruh

Dalam seminggu ini di depan sebuah restoraan yang mewah dan mahal, ada seorang laki-laki separuh baya berpakaian kumal sedang memancing di suatu genangan air di pinggir jalan. Memang dalam minggu2 ini sering hujan, sehingga jika ada sedikit lubang di tepi jalan, pasti akan terisi air.

Orang-orang yang keluar masuk restoran itu sering merasa kasihan kepada orang paruh baya itu, sehingga banyak yang memberi uang kepadanya. Mereka mengira bahwa dia mungkin agak kurang waras pikirannya. Entah apa yang membuatnya memancing di tempat itu, mungkin dia kehilangan pekerjaannya sebagai nelayan karena solar yang mahal.

Ketika keluar dari restoran itu Pak Hendro, seorang psikiater, memberi uang limaribuan kepadanya. Tidak seperti yang lain, setelah memberi uang langsung pergi, naluri Pak Hendro sebagai seorang psikiater membuat dia ingin melakukan wawancara dengan orang itu.

“Sedang mancing ikan, ya Pak?” Salah satu trik supaya berhasil menjalin komunikasi dengan pasien adalah: Buatlah diri Anda satu level dengannya.

“Ehm,” orang itu cuma menggumam mengiakan.

Merasa mendapat tanggapan, Pak Hendra mengejar lagi dengan pertanyaan berikutnya, “Sudah dapat ikan berapa?”

“Anda yang ke sembilan,” jawab orang itu sambil bangkit dan pergi.